Jangan Meninggalkan Generasi Yang Lemah
Oleh: Arif Hidayat, S.Pd
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”
(Q.s. An-Nisa’: 9)
Dalam ayat ini, Allah Swt. memberi peringatan kepada kaum muslimin agar jangan sampai meninggalkan keturunan yang lemah. Tentu larangan ini lebih ditujukan kepada orang tua yang mempunyai anak. Namun, ayat ini sebenarnya berbicara kepada setiap muslim. Dari sini kita bisa memahami bahwa Allah tidak menginginkan adanya generasi yang lemah dalam masyarakat Muslim. Oleh karena itu, agar tujuan mewujudkan generasi yang kuat bisa terwujud dalam masyarakat Muslim, maka diperlukan usaha dan kerjasama semua pihak, termasuk para guru dan segenap komponen masyarakat. Kelemahan yang dimaksud dalam ayat tersebut bersifat umum. Di antara bentuk kelemahan generasi Islam adalah: lemah dalam bidang akidah, lemah dalam bidang ibadah.
Untuk mennyikapi hal tersebut, SD Tunas unggul mempunyai program ruhiyyah yang sangat baik. Program tersebut dilakukan setiap hari Senin-Jumat pada pukul 7.30-8.35. apa saja program ruhiyyah tersebut?, Tahfidz, BTAQ, Sholat Dhuha, dan Sholat berjamah, keputraan dan keputrian, serta program program yang lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan iman dan ibadah peserta didik. Dengan membekali anak keturunan kita dengan program akidah dan ibadah maka kita berharap kita telah melaksanakan perintah Allah untuk tidak meninggalkan generasi yang lemah. Dan pada gilirannya, kita berharap bahwa anak-anak kita mampu melanjutkan estafet dakwah Islam untuk menyebarkan kemuliaan nilai-nilai Islam dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Tinggalkan Balasan