![RUHIYAH RUHIYAH KAJIAN RAMADAN Oleh: Ust. Dayat Indra Hidayat, M.Pd. Di era yang modern sekarang ini, kebanyakan manusia mengidolakan manusia lainnya. Tidak sedikit dari kita mendengarkan anak-anak muda yang mengidolakan Kpop, […]](https://sd.sekolahtunasunggul.sch.id/wp-content/uploads/2022/09/b18-15.jpg)
RUHIYAH
KAJIAN RAMADAN
Oleh: Ust. Dayat Indra Hidayat, M.Pd.
Di era yang modern sekarang ini, kebanyakan manusia mengidolakan manusia lainnya. Tidak sedikit dari kita mendengarkan anak-anak muda yang mengidolakan Kpop, artis Korea. Mereka ingin seperti artis Korea yang kulitnya putih, mulus, rambutnya pirang, dan lain sebagainya. Hingga akhirnya semuanya ditiru, rambut, kulit, ikut-ikutan ditiru bahkan tidak tanggung-tanggung pakaiannya pun ikut-ikutan ditiru. Anak-anak muda zaman sekarang terlihat dari memakai roknya bukan rok biasa, tapi rok mini 10 cm dari lutut ke atas, pakaian 10 cm dari pundak ke bawah. Laki-laki mengikuti gaya barat, memakai celana seharusnya sudah rapih, mantap memesona memakai celana kain, malah digunting hingga robek dibagian lutut. Hal tersebut dilakukan semata hanya karena ingin meniru gaya barat. Hal itu tidaklah pantas untuk ditiru. Sebenarnya, bagi umat Islam, sudah ada yang pantas untuk ditiru, yakni Rasulullah
Jika kita mengaku beriman kepada para Rasul dan Rasulullah saw contohlah Rasulullah saw. Tirulah bagaimana Nabi Muhammad hidup. Sebagaimana kita ketahui pedoman hidup manusia adalah Alquran dan sebaik-baik implementasi dari pada Alquran adalah Rasulullah saw. Hingga Rasulullah dikatakan Alquran yang berjalan. Alquran yang berjalan bukan
berarti Rasulullah ke mana-mana membawa Alquran, tetapi Rasulullah disebut sebagai Al Quran yang berjalan karena akhlak Rasulullah, keseharian Rasulullah, kepribadian Rasulullah, dan kebiasaan Rasulullah. Jika kita ingin diakui sebagai umat Rasulullah saw tidak cukup hanya dengan mengakungaku saja. Maka tirulah Rasulullah sebagai Uswatun Hasanah contoh yang baik yang patut kita jadikan figur dalam kehidupan sehari-hari.
Rasulullah sama dengan kita manusia, terlahir dari rahim seorang ibu makan dan minum sama seperti kita, tetapi yang membedakan antara kita dengan Rasulullah saw adalah keimanan dan akhlaknya. Oleh karena itu, dalam Alquran Rasulullah saw memiliki akhlak yang agung bukan hanya Mahmudah atau pun bukan hanya kalimah tetapi Alim. Rasulullah berada dalam akhlak yang paling Agung. Bagaimana caranya kita meniru akhlak Rasulullah? Salah satunya kita harus mengenal Rasulullah saw. Di mana Rasulullah dilahirkan? Di mana Rasulullah dikebumikan? di mana Rasulullah hijrah? Kapan Rasulullah ditinggal oleh ayah dan ibundanya? Kita perlu mengetahui hal-hal tersebut.
Berawal dari 571 masehi Rasulullah saw dilahirkan, kemudian 575 masehi Rasulullah ditinggalkan oleh Ibunda tercinta, 579 masehi Rasulullah ditinggalkan oleh kakek tercinta. Lalu, Rasulullah diasuh oleh pamannya, di sana belajarlah Rasulullah dari mulai perdagangan, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Kemudian di tahun 610 masehi ketika usia Rasulullah 39 tahun menginjak 40 tahun akhirnya menerima wahyu dari Allah Swt. diangkat sebagai nabi dan rasul. Tidak hanya terhenti di sana. Hingga 619 masehi Rasulullah ditinggalkan oleh istri tercinta yaitu Khodijah kemudian ditinggalkan juga oleh paman tercinta. Pada tahun tersebut disebut sebagai tahun kesedihan. Nah, inilah awal mula latar belakang terjadinya Isra Mikraj di tahun ke 619 masehi. Allah mencoba menghibur Rasulullah dan dengan memberikan perintah untuk melakukan sebuah perjalanan, peristiwa tersebut dinamakan Isra Miraj. Berjalanlah waktu Rasulullah saw melalui tahun demi tahun hingga tahun 622 masehi bertepatan dengan 1 Hijriyah.
Pada 1 Hijriyah Rasulullah saw berhijrah dari Mekah menuju Madinah kemudian di tahun pertama Rasulullah saw mendirikan sebuah masjid yaitu Masjid Nabawi. Kemudian di tahun kedua Hijriah, Rasulullah saw mendapatkan wahyu dari Allah subhanahu wa ta’ala Alquran surah Al-baqarah ayat 183 yaitu perintah puasa. Tahun berganti tahun, tahun ke tiga, tahun ke empat, tahun ke lima, hingga tahun 11 Hijriyah Rasulullah saw meninggalkan dunia, beliau meninggalkan kita semua dengan keadaan husnul khotimah, langsung menghadap Allah Swt. dengan janji mendapatkan surga tertinggi.
Itulah penjelasan singkat mengenai perjalanan Rasulullah. Mudah-mudahan kita sebagai generasi penerus harapan agama, bangsa, dan negara dapat meneladani Rasulullah saw. Mulailah dari hal terkecil seperti gaya makan Rasulullah, makan sambil duduk, makan dengan tangan kanan, membaca doa sebelum dansesudah makan, dll. Insya Allah ketika kita meniru Rasulullah dalam lingkup kehidupan, akan dinilai ibadaholeh Allah subhanahu wa ta’ala. saw suri tauladan yang baik.
Tinggalkan Balasan