Festival Ramadan 1443 H/2022 M
Festival Ramadan 1443 H/2022 M
Oleh: Ichsan Chandra K., S.Pd.
Unit SD Tunas Unggul kembali menyeleng-garakan kegiatan Festival Ramadan pada tahun ini. Festival Ramadan kali ini diselenggarakan berbasis daring (online) menggunakan aplikasi Zoom Meeting pada Hari Rabu, 20 April 2022 M yang bertepatan dengan tanggal 18 Ramadan 1443 H. Kegiatan ini diikuti oleh 443 peserta yang terdiri dari peserta didik grade 1 hingga grade 5 dan dipanitiai oleh 29 orang guru.
Kegiatan ini diselenggarakan guna memberikan wadah untuk berkreasi serta mengekspresikan seni dalam pendidikan agama Islam untuk menampilkan karya kreatif dan inovatif sesuai dengan norma serta untuk mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan yang positif. Ada 7 cabang lomba yang diadakan yaitu, Lomba Adzan, Lomba Tahfiz, Lomba Tilawah, Lomba Pildacil, Lomba Menyayi Lagu Islami, Lomba Kaligrafi dan terakhir Lomba Fashion Show.
Kegiatan ini berlangsung dengan meriah dan juga mendapat antusias yang sangat tinggi dari semua peserta didik. Harapannya semoga di tahun depan, kegiatan Festival Ramadan dapat berlangsung secara luring (Offline), sehingga ghirah peserta didik semakin terasa.
The Great Prophet Muhammad Saw
The Great Prophet Muhammad Saw
Oleh: Apip Ansurullah Sidiq, S.Pd.
Alhamdulillah, pada tema Ramadan 1443 H kali ini mengambil tema Who We Are dengan unit title “The Great Prophet Muhammad “. Sifat dan sikap Rasulullah yang menjadi point-point penting yang akan disampaikan kepada seluruh peserta didik di SD Tunas Unggul dari mulai grade 1-6.
Nabi Muhammad saw memiliki karakter yang sangat mulia sebagaimana firman Allah dalam Alquran Surah Al Qalam ayat 4 :
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٖ ٤
Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”
Sifat–sifat yang ada pada diri Rasulullah yaitu shiddiq (jujur), amanah (dipercaya), fathonah (cerdik) dan tabligh (menyampaikan) merupakan sifat yang sangat istimewa dalam sifat manusia. Dengan sifat-sifat tersebut maka risalah (pesan-pesan) yang diterima dari Allah Swt akan tersampaikan sempurna kepada umatnya tidak akan ada satu pun yang tertinggal dan tidak akan ada sesuatu aturan syariat pun yang diubah oleh beliau .
Begitupun dalam sikap-sikapnya yang sangat terpuji telah beliau contohkan kepada sesama manusia seperti saat beliau bergaul dengan keluarganya dan sahabatnya beliau sangat menyayangi mereka. Lalu Nabi Muhammad saw telah memberikan contoh bagaimana bersikap terhadap orang kafir yang tidak menerima ajaran Islam, maka patut dicontoh oleh umatnya.
Tidak hanya memberikan contoh bergaul kepada manusia, Rasulullah pun telah memberikan contoh yang baik, bagaimana bersikap terhadap hewan dan tumbuhan. Pantas saja dalam quran surat al Anbiya ayat 107 Allah berfirman bahwa tidaklah Allah mengutus Nabi Muhammad Saw melainkan untuk menebarkan rahmat bagi semesta alam.
Karakter-karakter yang baik yang ada pada diri Rasulullah itu telah diperintahkan Allah agar umatnya bisa mencontoh dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana dalam Al Quran surah al ahzab ayat 21 :
لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا ٢١
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Adapun untuk Character Goals pada tema ini berbeda untuk setiap gradenya. Mulai dari melaksanakan sholat wajib, puasa, mengaji, mengaji satu hari satu halaman, sholat tarawih, mendengarkan ceramah, murajaah dan menambahkan hafalan juz 30.
Mudah-mudahan siswa SD Tunas Unggul dapat mengenali sifat dan sikap Rasulullah sehingga dapat meneladaninya serta mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Aamiiin ya robbal ‘alamiin…
PUNCAK FESTIVAL RAMADAN
PUNCAK FESTIVAL RAMADAN
Oleh: Arif Hidayah, S.Pd.
Puncak Festival Ramadan dilaksanakan pada hari Jumat, 22 April 2022 secara online dengan menggunakan apikasi Live Youtobe, Zoom dan OBS. Acara ini terbuka untuk umum, khususnya para peserta didik, orangtua peserta didik dan guru SD Tunas Unggul, Adapun tujuan dari acara ini adalah sebagai wadah untuk berkreasi serta mengekspresikan seni dalam pendidikan agama Islam sesuai dengan norma serta untuk mengisi Ramadan dengan kegiatan positif. Inti dari acara ini adalah penyerahan hadiah kepada peserta didik yang telah mengikuti perlomban-perlombaan islami di acara festival Ramadan.
Rasa gembira meliputi hati segenap kaum muslimin di penjuru dunia, karena telah datang bulan yang amat dirindukan, bulan Ramadan. Meskipun Ramadan kali ini kita masih di situasi pandemik Covid-19, tetapi peningkatan ibadah harus senantiasa dilakukan agar iman dan taqwa selalu bertambah. Maka dengan itu SD Tunas Unggul mengadakan beberapa kegiatan salah satunya Festival Ramadan, perlombaan-perlombaan Islami. Setelah Festival Ramadan terlaksana maka ada satu moment selanjutnya yaitu “Puncak Festival Ramadan”.
Acara Puncak Festival juga turut dimeriahkan oleh pengisi acara dari luar sekolah, seperti Ust. Wahyu Andi yang merupakan Qori Nasional, Ust. Dayat seorang dai muda Jawa Barat. serta dihadiri oleh kak Eman yang selalu memberikan story telling islami kepada masyarakat dan banyak lainnya. Acara puncak ini dimeriahkan oleh alumni SD Tunas Unggul yang sekarang sedang kuliah di luar negeri, yaitu kak Zidan, Fadhel, M. Dzulfiqar, dan kak Nadin, serta dimeriahkan juga oleh peserta didik SD Tunas Unggul dan orang tua peserta didik.
Dari acara tersebut banyak hikmah yang bisa diambil, salah satu hal yang menarik terjadi ketika Alumni SD Tunas Unggul mampu mengembangkan bakatnya yaitu bisa bersekolah di luar negeri. Mereka bercerita tentang situasi berpuasa di luar negeri. Hal ini sangat memotivasi peserta didik SD Tunas Unggul dan Guru SD Tunas Unggul merasa bahagia dan bangga. Harapannya mudah-mudahan acara Puncak Festival Ramadan selalu ada tiap tahunnya. Dan semoga acara ini dapat menjadi media inspirasi yang bisa menjadikan peserta didik mempunyai karakteristik yang kuat, baik kuat iman maupun kuat kecerdasannya. Aamiin…
RUHIYAH
RUHIYAH
KAJIAN RAMADAN
Oleh: Ust. Dayat Indra Hidayat, M.Pd.
In today’s modern era, most humans idolize other humans. Not a few of us listen to young people who idolize K-pop, Korean artists. They want to be like Korean artists whose skin is white, flawless, hair is blonde, and so on. In the end, everything was imitated, hair, skin, imitated too, and even the clothes were also imitated. Today’s young people can be seen by wearing skirts that are not ordinary skirts, but mini skirts 10 cm from the knee up, clothes 10 cm from the shoulders down. Men follow the western style, wearing pants should be neat, looking stunning in wearing cloth pants, instead they are cut to shreds at the knees. This is done simply because they want to imitate the western style. It is not worthy of imitation. Actually, for Muslims, there is someone who deserves to be emulated, namely the Prophet Muhammad
If we claim to have faith in the Apostles and Rasulullah saw, take the example of Rasulullah saw. Imitate how the Prophet Muhammad lived. As we know, the guideline for human life is the Koran and the best implementation of the Koran is the Prophet Muhammad. Until the Prophet said the Koran is running. The walking Koran isn’t it
meaning that the Messenger of Allah carried the Koran everywhere, but the Messenger of Allah is referred to as the walking Al-Quran because of the morals of the Prophet, the daily life of the Prophet, the personality of the Prophet, and the habits of the Prophet. If we want to be recognized as the people of the Prophet Muhammad, it is not enough just to admit it. So, imitate the Prophet as Uswatun Hasanah, a good example that we should make figures in our daily lives.
The Messenger of Allah is the same as us humans, born from a mother’s womb, eats and drinks just like us, but what distinguishes us from the Messenger of Allah is his faith and morals. Therefore, in the Qur’an the Prophet Muhammad had great morals, not only Mahmudah or not only Kalimah but Alim. The Prophet was in the most sublime morals. How do we imitate the morals of the Prophet? One of them we have to know Rasulullah saw. Where was the Prophet Muhammad born? Where is the Prophet buried? where did Rasulullah emigrate? When did the Prophet left his father and mother? We need to know these things.
Starting from 571 AD Rasulullah SAW was born, then 575 AD Rasulullah SAW was abandoned by his beloved mother, 579 AD Rasulullah SAW was abandoned by his beloved grandfather. Then, the Prophet was raised by his uncle, there the Prophet studied from trading, science, and so on. Then in 610 AD when the Prophet was 39 years old and turned 40, he finally received a revelation from Allah SWT. appointed as a prophet and apostle. It doesn’t just stop there. Until 619 AD the Prophet was abandoned by his beloved wife, namely Khodijah, then his beloved uncle also left him. This year is known as the year of sorrow. Well, this is the beginning of the background of the Isra Miraj in 619 AD. Allah tried to comfort the Prophet and by giving orders to make a journey, the event was called Isra Miraj. Time goes by Rasulullah saw through year after year until the year 622 AD coincides with 1 Hijriyah.
In 1 Hijriyah Rasulullah saw emigrated from Mecca to Medina then in the first year Rasulullah saw built a mosque, namely the Nabawi Mosque. Then in the second year of Hijriah, Rasulullah saw received a revelation from Allah subhanahu wa ta’ala Al-Quran surah Al-Baqarah verse 183, namely the command to fast. Year after year, year three, year four, year five, until year 11 Hijriyah Rasulullah SAW left the world, he left us all with husnul khotimah, directly to Allah SWT. with the promise of getting to the highest heaven.
That is a brief description of the journey of the Prophet. Hopefully we, as the next generation, hope that religion, nation and state can follow the example of the Prophet Muhammad. Start from the smallest things, such as the Prophet’s eating style, eating while sitting, eating with the right hand, reading prayers before and after eating, etc. God willing, when we imitate the Prophet in the sphere of life, we will be judged as worship by Allah subhanahu wa ta’ala. saw a good role model.
TIPS SEHAT ALA PAK EGGI
TIPS SEHAT ALA PAK EGGI
Oleh: Aditia Eggi Wibawa, S.Pd.
Sahabat TU yang dimuliakan Allah Swt, apabila Anda memiliki tubuh sehat maka bersyukurlah. Sebab sehat itu mahal harganya. Ketika Anda sakit maka segala macam aktivitas jadi terganggu. Makan tidak enak, badan lemas, kepala pusing, bahkan uang pun terkuras habis untuk biaya berobat. Di saat-saat tersebut barulah Anda mungkin menyadari bahwa sehat itu adalah karunia terbesar dari Allah yang wajib disyukuri. Cara menjaga kesehatan yang paling baik adalah meneladani pola hidup Rasulullah saw. Beliau dikenal sebagai manusia tersehat sepanjang sejarah. Dalam hidupnya, Nabi hanya mengalami sakit sebanyak 2 kali. Yakni saat diracuni oleh orang Yahudi dan saat menjelang kematiannya. Selain dari itu, Nabi Muhammad saw selalu tampak sehat dan bugar. Oleh karena itu, kita perlu meneladani cara sehat Rasulullah saw. Bagaimanakah caranya? Mari kita baca, pahami, dan amalkan!
1. Hanya mengonsumsi makanan halal
Pastikan makanan yang kita makan merupakan dari sumber yang halal baik dari jenis makanannya ataupun dari cara memperolehnya agar tubuh kita selalu diberkahi oleh Allah Swt serta rutinkan membaca doa agar makanan yang dikonsumsi lebih berkah.
2. Menjaga kebersihan, mencuci tangan
Rasulullah saw adalah manusia yang selalu menyempurnakan wudhunya, beliau selalu mencuci tangannya sampai ke sela-sela hingga bersih, sehingga Rasulullah saw tidak pernah mengalami ganguan pencernaan walaupun makan dengan tangan. ‘Sesungguhnya Allah itu bersih, Dia cinta kebersihan (HR. Tirmidzi)
3. Berolahraga
Melakukan olahraga yang rutin minimal 3 kali seminggu dan sesuaikan dengan kemampuan
4. Pola tidur yang baik
Pola tidur Rasulullah saw adalah tidur sekitar pukul 21.00 (bada isya) kemudian bangun di sepertiga malam terakhir, ini merupakan waktu terbaik proses metabolisme dalam tubuh dan sangat optimal jika tubuh dalam keadaan tidur.
5. Berpuasa
Manfaat puasa adalah membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol, mengoptimalkan pengeluaran racun tubuh, memperlambat tanda-tanda penuaan dini dan menyehatkan organ-organ vital.
6. Berfikir positif dan berbaik sangka
Rasulullah saw bersabda: “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari dan Muslim).
7. Senang bersosialisasi.
Secara tidak langsung, menjalin ikatan sosialisasi bisa membantu meringankan beban pikiran. Maka, jangan terlalu lama menutup diri dalam rumah. Sesekali pergilah keluar. Berbicara dengan banyak orang. Bersilaturahmi ke tetangga atau saudara. Dengan begitu suasana hati akan terhibur.
Demikian cara sehat Rasulullah saw, semoga kita semua bisa mengamalkannya.
Muslim Traveller
Muslim Traveller
Oleh: Ellisa Mustikasari, S.Sos
Ramadan selalu menjadi bulan yang sangat dinanti-nanti oleh seluruh umat muslim di dunia. Semua orang berlomba-lomba untuk meraih pahala dan keberkahan di bulan Ramadan dengan banyak melakukan berbagai kebaikan. Indonesia sebagai Negara yang mayoritas beragama Islam tentu banyak melakukan berbagai kegiatan khas yang biasa dilakukan di bulan Ramadan seperti tadarus, menyiapkan takjil, ngabuburit, berbuka bersama keluarga, shalat tarawih, I’tikaf, bahkan keseruan masyarakat saat membangunkan sahur. Lalu bagaimana suasana Ramadan di negeri orang? Kali ini kita akan membahas Ramadan di negeri orang bersama 4 orang alumnus SD Tunas Unggul yang kini sedang menimba ilmu di luar negeri dalam tema Muslim Traveller.
Kini, alumnus SD Tunas Unggul angkatan pertama tahun 2006 yang sedang melanjutkan studi masternya bercerita bahwa waktu berpuasa di Korea dan Indonesia tidak jauh berbeda, diawali subuh pukul 04.30 sehingga Fadhel saur pada pukul 03.30 dan magribnya lebih lama sedikit sekitar pukul 19.00 waktu Korea. Kampus Kyunghee, menyediakan Prayer room untuk mahasiswa muslim yang melaksanakan sholat atau Jumatan. Sementara untuk masjid, ada Mesjid Ar-Rahman di sebrang kampus di kota Suwon, namun selama pandemi ini dibatasi penggunaannya. Untuk makanan sendiri, Fadhel aga kesulitan untuk menemukan restoran yang menyediakan makanan halal di kota Suwon, sehingga Fadhel harus memasak sendiri makanan sehari-harinya dengan berbelanja di supermarket dekat kosannya yaitu Everfresh yang menyediakan bahan makanan halal. Jika sedang rindu Indonesia, Fadhel pergi ke Ansam, Batavia Mart yang menyediakan makanan Indonesia yang lengkap. Alhamdulillah, walaupun Fadhel berada di negeri orang, Fadhel tetap masih bisa melaksanakan ibadah puasa dengan lancar.
Alumnus kedua SD Tunas Unggul ini sedang menempuh pendidikan di fakultas Ushuludin. Sebagai titik penting peradaban Islam, masyarakat di Kairo selalu menyambut Ramadan dengan gegap gempita. Idzul bercerita bahwa hampir seluruh jalanan di kota Kairo dihiasi lampu-lampu dan lampion sebagai wujud kegembiraan masyarakat menyambut bulan Ramadan. Masjid-masjid selalu dipenuhi anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orangtua untuk melaksanakan rangkaian ibadah di bulan Ramadan. Untuk buka puasa sendiri, biasanya masyarakat saling berlomba-lomba membagikan makanan untuk berbuka, bahkan tidak hanya take away, namun masyarakat juga menyediakan rumahnya, halamannya, atau terasnya sebagai tempat makan orang-orang yang berbuka puasa. Jadi untuk berbuka puasa, Idzul dapat memperoleh hidangan berbuka dengan mudah. Karena di Al Azhar banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah di sana, Idzul merasa tidak kehilangan keluarganya karena bisa selalu makan sahur dan buka bersama teman-teman.
Alumnus yang ketiga Ini baru pertama kali merasakan Ramadan di Jepang tepatnya di Kota Beppu, Nadine yang berkuliah di kampus yang merupakan favorit mahasiswa Indonesia ini baru menginjak semester 2 di jurusan Management International. Jepang sekarang ternyata sudah terbuka terhadap orang muslim, hal ini dibuktikan dengan Kampus APU yang menyediakan Quite Room bagi mahasiswa muslim untuk melaksanakan sholat. Selain itu kampusnya juga menyediakan supermarket yang menjual muslim friendly menu atau bahan makanan halal. Untuk memperoleh makanan dan bumbu Indonesia, Nadine bisa menjumpainya di Gyomu Supai, tempat belanja murah di Jepang. Di daerah Beppu juga terdapat mesjid bernama Central Kyushu Mesjid yang merupakan mesjid terbesar umat Islam di Pulau Kyushu. Mesjid ini menyediakan makanan untuk berbuka puasa secara gratis. Tarawih pun digelar di sana pada pukul 9 malam waktu Jepang. Semoga di musim semi ini Nadine bisa melaksanakan puasa dengan lancar di Jepang.
Alumnus yang terakhir berada di Paris. Ramadan di Perancis kali ini jatuh pada musim semi jadi waktu martaharinya lebih panjang. Zidan harus berpuasa dari subuh jam 6 pagi sampai dengan magrib di jam 9 malam. Penduduk muslim di Perancis cukup banyak, sudah sekitar 7 juta penduduk yang beragama Islam, sehingga banyak di sudut-sudut kota yang menyediakan hidangan berbuka puasa. Ramadan di Perancis tentu berbeda dengan di Indonesia karena Zidan berada jauh dari orangtua, keluarga, bahkan teman-teman lamanya. Mayoritas penduduk Perancis beragama Katholik, maka Zidan harus melaksanakan puasa sendiri, buka dan sahur sendiri, sehingga tidak jarang Zidan merindukan suasana Indonesia di mana ia bisa ngabuburit dan berburu takjil untuk berbuka bersama teman-teman dan sahur bersama keluarganya. Namun begitu, tentu ada hal positif yang bisa Zidan ambil yakni dengan menuntut Ilmu di negeri orang, ia dapat hidup lebih mandiri dan ditantang untuk bisa melaksanakan ibadah dengan giat di bulan Ramadan ini.
Read MoreRamadan-OUT FIT OF THE DAY
Ramadan-OUT FIT OF THE DAY
Oleh: Ika Agus Rianti, S.Pd., Gr.
Tak terasa ibadah puasa hampir di penghujung bulan Ramadan. Untuk melengkapi kebahagiaan tersebut, seluruh umat muslim merayakan hari Raya Idul Fitri yang biasa kita kenal dengan kata lebaran. Lebaran ini dirayakan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kita kepada Allah Swt atas kemenangan besar yang diperoleh setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan di bulan Ramadan.
Kali ini, Raia ingin memberikan inspirasi outfit yang bisa dikenakan untuk melengkapi kebahagiaan di suasana lebaran nanti. Raia memiliki berbagai macam koleksi baju lebaran terbaru yang direkomendasikan untuk menambah koleksi outfit lebaran bunda semua. Bunda-bunda juga bisa nih intip ke istragram nya, Raia_id. Bahkan sangat ditunggu pula kedatangannya untuk berkunjung ke store Raia di Ruko Puri Dago B5 Antapani.
Nah, berikut rekomendasi outfit yang bisa digunakan untuk hari raya Idul Fitri.