![Modal Utama Belajar Modal Utama Belajar Hambatan dalam belajar sering kali dibahas akhir-akhir ini terlebih di masa pandemi. Keadaan yang kurang kondusif di rumah untuk anak belajar akhirnya juga harus ditangani oleh orang […]](https://sd.sekolahtunasunggul.sch.id/wp-content/uploads/2021/10/SD-Tunas-Unggul-4.jpg)
Modal Utama Belajar
Hambatan dalam belajar sering kali dibahas akhir-akhir ini terlebih di masa pandemi. Keadaan yang kurang kondusif di rumah untuk anak belajar akhirnya juga harus ditangani oleh orang tua yang juga bekerja. Rasanya pembelajaran anak menjadi sangat terhambat. Sebenarnya apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam belajar ya?
Sebelum membahas mengenai mengatasi hambatan dalam belajar, perlu diketahui juga modal utama yang dibutuhkan dalam belajar. Modal utama atau kebutuhan inti dari belajar adalah fokus. Fokus dapat dimiliki seseorang jika salah satu pendukungnya terasah dengan baik, yaitu kemampuan motorik kasarnya. Di samping itu, kemampuan sensori dan kemampuan menjaga keseimbangan tubuh juga dibutuhkan untuk mendukung fokus. Contoh sederhana dari kemampuan motorik kasar, sensori, dan keseimbangan tubuh dalam kaitannya dengan belajar adalah anak dapat duduk dalam durasi yang cukup lama. Jika anak belum mampu duduk tenang dalam waktu lama tentunya akan menghambat proses pembelajaran. Anak tidak akan fokus dengan materi yang disampaikan guru karena ia juga sudah lelah duduk lama.
Setelah fokus, modal utama selanjutnya yang dibutuhkan oleh anak dalam belajar adalah koordinasi visual motorik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan anak memahami hal yang disampaikan oleh lawan bicaranya. Ia mampu membaca gerak bibir lawan bicaranya, mendengarkan, dan memproses respon yang akan ia berikan atau sampaikan. Dengan demikian, ia mampu mengambil simpulan dari lawan bicaranya dan memberikan respon dengan tepat.
Ada pun permasalahan dalam belajar yang sering kali terjadi dan mengganggu fokus, misalnya posisi duduk anak yang bungkuk atau lemas. Posisi duduk yang bungkuk bahkan hingga kepalanya harus bertumpu pada tangan atau meja akan membuat fokus anak semakin menurun. Hal ini dikarenakan hal yang ia pandang semakin lama akan semakin sedikit atau semakin sempit kemudian fokus menurun. Jika hal ini terus berlangsung maka anak juga akan kesulitan dalam memahami pembelajaran yang diberikan.
Salah satu upaya untuk mengatasi contoh permasalahan tersebut adalah dengan melatih kekuatan otot anak dan keseimbangan tubuh anak. Ajak anak untuk mengangkat kedua tangannya ke samping kemudian berdiri dengan salah satu kaki. Tahan posisi ini selama tiga hingga 120 detik. Kegiatan ini tentunya dapat dilakukan setiap hari dan secara bertahap. Dari gerakan tersebut, keseimbangan tu-buh anak akan terlatih untuk menopang tu-buhnya ketika duduk dan akan berdampak ter-hadap fokusnya.
Dari pemaparan di atas, dapat disim-pulkan bahwa perlu diketahui pula ke-mampuan motorik kasar, motorik halus, sensori, dan koordinasi visual motor anak dalam mengatasi hambatan belajar. Hal ini dikarenakan modal utama anak dalam belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan pada aspek-aspek tersebut.
Sumber: Webinar “Prinsip Dasar Melakukan Intervensi Mengatasi Hambatan Belajar” yang disampaikan oleh Dr. Indun Lestari S., M.Psi.
Leave a Reply